Rabu, 04 Oktober 2017

SISTEM BAHAN BAKAR FI-TEKNIK SEPEDA MOTOR


TUGAS 

MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN




Hasil gambar untuk logo ump purworejo

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)

DI BUAT OLEH :

IKA MARFIANA

172170038

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH PURWOREJO






1. Perkembangan Sistem Bahan Bakar Injeksi

Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management.
Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.

2. Prinsip Kerja Sistem EFI
Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.
Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.

3. Konstruksi Dasar Sistem EFI

Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini.
Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.

Hasil gambar untuk sistem injeksi pada supra 125

    Gambar Skema Rangkaian Sistem EFI Pada Yamaha GTS1000
Keterangan gambar :
1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
2. Pressure regulator (pengatur tekanan)
3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
4. Air box (saringan udara)
5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)
6. Throttle body butterfly (katup throttle)
7. Fast idle system
8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)
10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)
11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)
12. Oxygen (lambda) sensor
13. Catalytic converter
14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)
15. ECU (Electronic control unit)
16. Ignition coil (koil pengapian)
17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara atmosfir)

Sistem Bahan Bakar
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar.

Hasil gambar untuk sistem injeksi pada supra 125
Gambar Komponen EFI Honda Supra X 125

Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar.
2) Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubahubah.
Hasil gambar untuk gambar fuel pump supra 125
gambar 03 fuel pump

3) Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki.
4) Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa.
5) Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit).
Hasil gambar untuk gambar injektor motor
gambar 04. injektor
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
Gambar terkait
gambar.05 trotel body

Skema aliran sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah sebagai berikut:
Hasil gambar untuk skema sistem aliran bahan bakar
gabar 06. aliran bahan bakar sistem FI
b. Sistem Kontrol Elektronik
Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, bank angle sensor, EOT (Engine Oil Temperature) sensor, dan sensor-sensor lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau ECM dan komponenkomponen tambahan seperti alternator (magnet) dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat DLC (Data Link Connector) yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine analyzer untuk mecari sumber kerusakan komponen
Hasil gambar untuk rangkaian elektronik sistem fi supra 125
gambar 06. rangkaian sisem elektronk
Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen sistem kontrol elektronik antara lain sebagai berikut;
1) ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.
2) MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara.
Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.




Senin, 02 Oktober 2017

PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN

Hasil gambar untuk prinsip kerja alternator



TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PUWOREJO




KEGIATAN BELAJAR 1

Perbaikan Sistem penerangan

A.       TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
       Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir kegiatan belajar siswa dapat :
1.      Memeriksa baterai
2.      Memeriksa sekering
3.      Memeriksa soket-soket
4.      Memeriksa kabel-kabel
5.      Memeriksa lampu-lampu
6.      Perbaikan / penggantian komponen kelistrikan rusak Memeriksa lilitan/spul penerangan

A.       MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)

1.          MEMERIKSA BATERAI

Hasil gambar untuk memeriksa baterai sepeda motor


                 Hidrometer
                 Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat jenis battery

                 Cara Penggunaan :
1.       Membuka tutup pengisian air battery
2.       Masukkan ujung pengisap alat ke dalam battery
3.       Tekan dan lepaskan balon pengisap air battery pada alat , sehingga air battery naik ke dalam wadah alat ukur
4.       Membaca hasil pengukuran berat jenis (Bj) air battery


 2.MEMERIKSA SEKERING

    Sekering adalah konduktor logam khusus yang dirancang untuk meleleh ketika arus listrik dalam sirkuit melebihi angka aman. Hal ini berguna untuk melindungi komponen dan kerusakan serius dan mengurangi kemungkinan kebakaran, satu atau beberapa sekering dapat digunakan dalam tiap rangkaian atau sirkuit listrik. Tipe atau jenis sekering ditentukan oleh keistimewaan konstruksinya.

TIpe-tipe sekering secara umum, antara lain sebagai berikut.

a. Kaca:
Konduktor sekering dibungkus dengan pipa kaca kecil, mempunyai dua tutup logam yang ditekan dalam pipa penghubung pada konduktor.
Hasil gambar untuk pemeriksaan sekring pada sepeda motor
gambar 01. jenis skring
b. Keramik:
Tutup akhir dan konduktor sekering dibuat dalam satu bagian, dasar yang terbungkus keramik dimasukkan antara tutup akhir untuk menahan koƱduktor.

Kotak Sekering

Kotak sekering menyimpan sekering tunggal untuk sirkuit dan sistem kelistrikan
kendaraan bermotor. Salah satu ujung dan semua sekering dihubungkan pada
baterai oleh kabel berdiameter besar dan kabel sekering. Ujung yang lain tiap
sekering dihubungkan pada masing-masing rangkaiannya.


Gambar terkait
gambar 02. kontak sikring

Ciri-ciri kotak Sekring ini adalah sebagai berikut.

1.       Plastik tebal atau kotak bakelit sebagai dasar/basis:

2.       Sebagai penyangga tempat sekering.

3.       Menjadikan kotak sekering menjadi tertempel pada bodi logam tanpa terjadi hubungan pendek.

4.       Plastik tipis atau cover (tutup) bakelit melindungi sekering dan kerusakan fisik.

5.       Pemegang sekering logam ada dua untuk tiap sekering, yang satu menghubungkan ke dashboard dan yang lain ke terminal, sebagai basis tempat kotak sekering.

6.       Dashboard/busbar atau papan panel, strip timah dihubungkan pada salah satu ujung sekering, kemungkinan dihubungkan pada baterai atau sakiar penyalaan, memungkinkan digunakan dua atau tiga buah.

7.       Terminal, satu atau dalam beberapa rangka untuk tiap sekering, keduanya bertipe tombol tekan ON, atau jenis sekering yang diputar.


3. ARTI  WARNA KABEL KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

Warna kabel tiap merek motor berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif(+) dan negatif (-). Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda motor :



1. HONDA



Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif

Merah : (+) aki

Hitam : (+) kunci kontak

Putih : (+) alternator pengisian

(+) lampu dekat

Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem


2. YAMAHA


Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif

Hijau : (+) arus beban penerangan

Merah : (+) arus positif dari aki

Kuning : (+) lampu jauh

Coklat : (+) sein/reting kiri

Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
Putih-Merah : (+) pulser CDI 
Hijau-Hitam : (+) rem

3. SUZUKI



Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif

Putih-Merah : (+) pengisian dari magnet

Putih-Biru : (+) koil ke CDI

Putih-Hitam : (+) lampu rem

Kuning-Putih: (+) penerangan/lampu

Biru-Kuning : (+) pulser ke CDI
Merah : (+) aki
Oranye : (+) kunci kontak
Abu-abu : (+) lampu belakang
Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
Hitam : (+) sein/reting kiri

4. KAWASAKI



Hitam-Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif

Putih-Merah : (+) aki

Merah-Hitam : (+) lampu jauh

Merah-Kuning: (+) lampu dekat

Abu-abu : (+) Sein/reting kanan

Hijau : (+) sein/reting kiri
Biru : (+) lampu rem
Merah : (+) lampu belakang
Coklat : (+) klakson

1.MEMERIKSA LAMPU-LAMPU
 Lampu- lampu merupakan kelengkapan kendaran yang bersangkutan sesuai dengan peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk keselamatan pengendara ataupun orang lain. Kelengkapan-kelengkapan pada instalasi penerangan termasuk:
  •  Lampu besar/lampu kepala/lampu duplo/Head Lamp. Mempunvai penyinaran jarak jauh dan dekat yang diatur melalui saklar dan berfungsi untuk memberi penerangan jalan bagian depan pada saat malam hari. Pemakaian arusnya ada yang mempergunakan arus DC dari battery dan ada yang memepergunakan arus AC dari spoel. Penyinaran jarak jauh lampu besar diberi tanda dengan lampu kontrol/lampu indicator yang terletak pada sepeda motor dengan warna lampunya biru yang berfungsi sebagai pengontrol tanda-tanda bahwa lampu besar dalam keadaan menyala. Penyinaran lampu indicator arus DC dari battery.
  • Lampu Pilot/Lampu Senja. Biasanya terdapat pada sepeda motor jenis bebek dan digunakan pada siang hari, pengambilan arusnya biasanya dari battery.
  •   Lampu Ekor/Belakang/Tail Lamp. Berguna untuk menerangi bagian belakang atau motor plat kendaraan, sehingga kendaraan lain yang berada di belakangnya dapat melihat dengan jelas. Penggunaan arusnya ada yang menggunakan arus DC dari battery dan ada yang menggunakan arus AC dari dinamo.
  •  Lampu Sein. Digunakan untuk memberikan petunjuk mengenai arah pada waktu akan berbelok


                 Periksa kerja lampu-lampu
                 Jika diperlukan lakukan penyetelan :
a.       Arah penyinaran lampu Kepala
b.       Lampu Sain
c.       Lampu Rem




4. MEMERIKSA KABEL-KABEL

Alternator
Fungsi Alternator :
Alat pembangkit arus listrik AC Bekerja berdasarkan prinsip elektro magnetik



Hasil gambar untuk garis gaya magnet pada sepul pengisian sepeda motor


Prinsip kerja :
§  Magnet yang melintasi kumparan, maka akan timbul garis gaya magnet di sekitar kumparan.
§  Saat magnet melintasi kumparan, maka garis gaya medan magnet di sekitar kumparan hilang.
§  Akibat berubah-ubahnya garis gaya medan magnet, maka akan dihasilkan tegangan induksi pada kumparan.

                 Besarnya induksi tergantung  :
§   Kecepatan gerakan magnet
§   Besarnya medan magnet

§   Jumlah gulungan





Kelistrikan Otomotif Seped Motor

SISTEM BAHAN BAKAR FI-TEKNIK SEPEDA MOTOR

TUGAS  MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI) DI BUAT OLEH : IKA MARFIANA 172170038 UNIVERSITAS M...